Tips agar waktu tidur anak teratur
Sunday, March 9, 2014
0
comments
Waktu tidur anak kebanyakan belum bisa teratur, terkadang sehari bisa tidur 12 jam atau bahkan sehari cuma tidur 8jam semua itu tergantung orang tuanya, bagaimana mengontrol waktu tidur sang buah hati. Rutinitas
waktu tidur amat penting untuk anak-anak. Tak hanya supaya ia bisa
datang ke sekolah tepat waktu di pagi hari, tetapi ritual tidur di waktu
yang tepat bisa membantunya memiliki tubuh yang sehat. Membangun dan
menjaga kebiasaan tidur yang baik bisa membantu anak Anda tertidur,
tidur berkualitas, dan bangun di pagi hari dengan tubuh bugar. Hal ini
juga bisa membantu mencegah masalah tidur di masa depan. Tidur
berkualitas serta rutinitas waktu tidur tak hanya bisa mengurangi
tekanan sebelum tidur, tetapi juga membangun waktu spesial antara
orangtua dan anak.
Setiap diri memiliki variasi yang berbeda mengenai waktu dan cara sebelum tertidur. Anak Anda adalah manusia unik. Jika rutinitas yang Anda bangun untuk si anak tidak berhasil, mungkin bukan itu yang tepat untuk si anak. Berikut beberapa tips untuk membangun waktu tidur anak yang efektif:
1. Jadi prioritas
Tetapkan seberapa lama waktu tidur yang dibutuhkan setiap anggota keluarga dan pastikan mereka mendapatkannya. Diskusikan masalah tidur anak Anda dengan dokternya. Kebanyakan masalah tidur anak-anak masih bisa diatasi.
2. Pelajari masalah tidur anak
Tanda-tanda masalah tidur pada anak, termasuk kesulitan untuk terjatuh tidur, sering terbangun di malam hari, mendengkur, menahan diri atau menolak pergi tidur, sulit bernapas saat tidur, dan bernapas dengan keras saat tidur. Masalah saat tidur bisa jadi bukti adanya masalah di siang hari. Jika si anak terlihat sangat kelelahan, sering mengantuk, atau rewel di siang hari tanpa alasan jelas, konsultasikan dengan dokter Anda.
3. Konsisten
Dalam mengajarkan sesuatu kepada si anak, konsisten adalah hal yang penting, dan merupakan kunci kesuksesan. Tanpa konsistensi, anak akan sulit belajar atau mengubah sikapnya yang tidak baik.
4. Kerjasama tim
Amat penting untuk mendiskusikan strategi Anda sebelumnya dengan pasangan mengenai program yang ingin Anda jalankan dengan pasangan. Jelaskan ekspektasi Anda terhadap anak jika ia sudah cukup besar dan bisa mengerti.
5. Ciptakan waktu tidur dan bangun yang berulang
Hal ini akan menciptakan ekspektasi antara Anda dan anak, serta alur untuk membangun rutinitas waktu tidur dari sana.
6. Rutin, rutin, rutin
Anak-anak menyukai rutinitas, mereka akan berusaha menepatinya, dan ini bisa berhasil. Rutinitas memberi bentuk ekspektasi dan membantu melatih sikap. Rutinitas waktu tidur membantu anak untuk belajar mulai mengantuk, seperti membaca sebelum tidur bisa membuat orang dewasa mengantuk. Struktur rutinitas tidur juga membuat si anak mengasosiasikan ruang tidur dengan perasaan yang nyaman dan aman.
7. Pakaian dan temperatur ruang
Tak ada hal yang terlalu pasti mengenai hal ini. Anda bisa memakaikan pakaian tidur untuk anak seperti cara Anda berpakaian sebelum tidur. Penting diingat, anak-anak seringkali menendang selimut di malam hari dan sulit menutup tubuhnya saat tidur. Kebanyakan orang tidur lebih nyenyak dalam keadaan dingin ketimbang suasana hangat.
8. Obyek transisi
Waktu tidur berarti pemisahan, dan hal ini bisa jadi lebih mudah dengan alat-alat pemisahan dari aktivitas harian, seperti boneka tidur, selimut, guling, atau barang-barang lainnya. Obyek-obyek semacam ini bisa memberikan rasa aman dan kendali yang memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi si anak.
9. Gelap dan sunyi
Pastikan ruang tidur cukup gelap dan cukup tenang. Jika si anak tak ingin ruangan yang sangat gelap, nyalakan lampu di lorong depan kamarnya, atau cari lampu tidur kecil.
10. Yang terakhir
Anak-anak suka satu hal terakhir, seperti cium selamat malam, peluk, air minum, atau mau ke toilet. Anak-anak bisa jadi sangat kreatif supaya bisa berlama-lama dengan Anda. Sebisa mungkin antisipasi hal-hal ini sebelum mengantar ia tidur. Pastikan si anak mengerti, bahwa begitu mereka tiba di tempat tidur, mereka harus tetap di tempat tidur hingga pagi, tidak boleh jalan-jalan atau main.
Sumber : kompas.com
Editor :
Nadia Felicia