Karakteristik Perkembangan Emosi Anak

Posted by Unknown Tuesday, June 18, 2013 0 comments

Ditulis oleh : Ummu Naura

perkembangan emosi anak
Emosi adalah suatu perasaan yang dimiliki oleh seorang anak,baik itu perasaan senang maupun sedih. Emosi ini mulai berkembang semenjak ia lahir ke dunia. Meskipun ada anggapan bahwa sejak dalam kandungan seseorang sudah dapat merasakan sesuatu.

Perkembangan emosi pada diri seorang anak akan muncul manakala ia mengalami interaksi dengan lingkungan. Pada anak usia dini,ungkapan perasaan ini ditunjukkan melalui berbagai respons yang dapat dilakukannya.. Sebagai contoh,seorang anak yang meminta suatu permainan,tetapi tidak segera dipenuhi,perasaan anak akan sedih dan marah yang kemudian ditunjukkan dengan raut wajah yang memerah atau menangis dengan sekuat tenaga. Namun apabila permintaannya segera dipenuhi,ia akan merasa gembira dan ditunjukkan dengan senyuman yang manis dan wajah berseri-seri.

Perasaan senang,bergairah,bersemangat,dan rasa ingin tahu yang tinggi disebut dengan emosi positif. Sementara perasaan tidak senang,kecewa,tidak bergairah disebut dengan emosi negatif. Menurut H.Birkenfeld dan Gazali, perasaan seorang anak dapat digolongkan menjadi dua macam,yaitu perasaan yang menyangkut urusan biologis (jasmaniah) dan perasaan yang menyangkut urusan rohaniah.

Berikut ini termasuk perasaan biologis:

a) Perasaan yang berhubungan dengan pencernaan makanan,pernapasan dan peredaran darah,seperti lapar,lelah,kejang,dan sebagainya.
b) Perasaan yang berhubungan dengan insting,seperti takut,terkejut dan sedih.
c) Perasaan yang berhubungan dengan alat indra,seperti dingin,panas,nyeri,dan sebagainya.

Berikut ini termasuk perasaan ruhaniah:

a) Perasaan intelek,yaitu perasaan yang selalu menyertai kerja-kerja intelek. Contohnya jika dapat menyelesaikan soal ujian dengan baik akan gembira,jika tidak bisa mengerjakannya akan kecewa.
b) Perasaan estetis,yaitu suatu perasaan yanag dialami pada waktu menganggap sesuatu itu bagus,indah atau jelek.
c) Perasaan etis,yaitu perasaan kesusilaan. Hal ini ada sewaktu seseorang menghayati sesuatu itu baik atau buruk.
d) Perasaan religius,yaitu perasaan yang menyertai penghayatan keagamaan,ukuran atau sumber perasaan ini ialah agama. Contohnya perasaan ikhlas,tawakal,perasaan aib dan lain-lain.
e) Perasaan diri,yaitu perasaan yang menyertai tanggapan tentang dirinya sendiri. Contohnya,sombong,angkuh,cemburu,rendah diri,malu dan lain-lain.
f) Perasaan sosial,yaitu suatu perasaan yang timbul karena pendapat dan pengalaman seseorang dengan sesama manusia. Contohnya cinta,rindu,cemburu,respek dan lain-lain.

Emosi-emosi yang dimiliki oleh seorang anak tersebut di atas akan dapat berpengaruh dalam proses belajar maupun bertingkah laku dalam kesehariannya. Anak yang selalu memiliki emosi positif akan lebih mudah menerima dan menangkap materi. Sebaliknya,anak yang mempunyai emosi negatif akan sulit menerima dan menangkap materi. Dalam konteks ini,seorang pendidik atau orangtua harus dapat menciptakan bagaimana memunculkan emosi positif pada diri anak-anaknya sehingga anak dapat belajar dan berinteraksi dengan lingkungannya secara baik.


Artikel Menarik lainnya :

Description
: Karakteristik Perkembangan Emosi Anak
Rating
: 4.5
Reviewer
: Unknown
ItemReviewed
: Karakteristik Perkembangan Emosi Anak

0 comments:

Post a Comment