Hal Penting Yang Perlu Diperhatikan untuk Anak

Posted by Unknown Friday, April 19, 2013 1 comments

Ditulis oleh : Ummu Naura

Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan untuk anak anda. Anak-anak usia balita perlu melatih otot-otot tubuhnya agar koordinasi motoriknya berkembang dengan baik. Kegiatan yang penting dilakukan oleh anak sejak anak mulai dapat berjalan sendiri adalah kegiatan yang melatih otot-otot tubuhnya seperti melangkah, melompat, jongkok, memanjat, melempar dan menangkap sesuatu,membungkuk,menari,mengayuh,berayun,merentangkan tangan atau kaki dan yang semacamnya.

Terkait dengan koordinasi motorik kasarnya,anak juga perlu dilatih keseimbangan tubuh, misalnya dengan kegiatan meniti,melompat dan berjingkat. Semua gerakan ini dapat dilakukan anak,antara lain melalui kegiatan bermain,olah raga,senam maupun berenang. Sejak anak berusia tiga tahunpun,ia sudah dapat mulai dilati koordinasi motorik halusnya,misalnya melalui kegiatan yang melatih anggota tubuh agar jemarinya menjadi lebih trampil dan gerakannya terkoordinasi dengan baik.

hal penting untuk kreativitas anak anda


Sebagaimana telah disinggung dalam pembahasan sebelumnya,kegiatan yang dapat dilakukan anak sesuai dengan tujuan di atas seperti menggambar,melukis dengan jari-jari tangan,menggunting,melipat,menempel dan membentuk sangatlah penting bagi anak.Misalnya jika anda sering melatih menulis anak anda maka kreativitas menulis anak anda akan meningkat. Kegiatan ini dapat dilanjutkan sesuai dengan minat anak,bahkan sampai usia dewasa.

Apabila kegiatan di atas dilakukan anak bersama anak-anak lain,maka anak akan terlibat dalam interaksi sosial dalam masyarakat, sehingga dalam masa kecilpun anda telah mengenalkan kemasyarakatan bagi anak anda. Dalam interaksi sosial inilah anak mendapat lingkungan yang menstimulasinya untuk mengembangkan kemampuan bicara,pengendalian diri,sikap kooperatif,kemampuan menenggang rasa,empati,cara bergaul dan sopan santun dalam pergaulan sosial. Secara keseluruhan hal ini merupakan stimulasi yang penting untuk mengembangkan kecerdasannya,baik intelektual maupun emosional.

Ketika anak berkembang sampai pada usia sekolah,koordinasi motorik kasar dan halus diharapkan sudah cukup berkembang. Koordinasi motorik kasar berperan penting dalam pembentukan konsep diri anak dan berkaitan dengan penerimaan teman sebayanya. Koordinasi motorik kasar yang baik akan membuat anak trampil melakukan berbagai kegiatan olah raga. Olah raga menjadi salah satu alternatif kegiatan yang berperan penting bagi perkembangan konsep diri anak. Anak yang canggung,tidak cekatan dan keseimbangannya kurang baik akan dianggap "anak bawang" dan tidak akan dijagokan oleh teman sebayanya.

Tanggapan teman sebaya itu akan berpengaruh terhadap konsep dirinya dan dapat mengurangi kesempatan baginya untuk merasa diterima dengan baik oleh lingkungan temannya. Demikian pula anak yang sering mendapat komentar negatif mengenai tulisannya yang buruk, tanggapan tersebut akan mewarnai konsep diri dan dapat berakibat negatif bagi rasa percaya diri dan rasa kompeten yang seharusnya dipupuk di usia sekolah.

Kegiatan di luar sekolah memberi peluang bagi anak untuk menemukan "kekuatan" atau "kebisaan" lain yang dimilikinya di luar bidang pelajaran sekolah. Pelajaran di sekolah lebih banyak mengasah aktivitas belahan otak sebelah kiri. Olah karena itu,perlu diseimbangkan dengan kegiatan lain yang mengaktifkan belahan otak sebelah kanan. Sudah saatnya Anda mulai membuka "kunci" otak kanan anak Anda mulai belahan kanan anak dapat berkembang dengan optimal. "Kunci" tersebut harus segera dibuka agar perkembangan otak bagian kanan anak dapat seimbang dengan otak bagian kirinya,yang selama ini ditekankan di sekolah semenjak usia anak memasuki Sekolah Dasar. Otak belahan kanan merupakan pusat untuk mengembangkan kreativitas. Bagian otak ini berfungsi untuk mengembangkan hal-hal yang berkaitan dengan emosi, imajinasi, pewarnaan, semangat, gairah, kegembiraan dan unsur-unsur yang baru.

Selain mumpuni dalam pelajaran sekolah,anak-anak juga perlu mengembangkan motivasi untuk berprestasi di bidang lain. Dengan mengikuti kegiatan di luar sekolah,anak mendapat kesempatan untuk bebas berekspresi,bgereksperimen dan menggali kemampuannya tanpa terlalu dikhawatirkan oleh berbagai penilaian yang ketat. Banyak anak yang motivasinya menurun atau bahkan mati karena terlalu banyak dicela dan terlalu khawatir terhadap penilaian sehingga mengakibatkan anak menjadi tidak berani mencoba karena takut gagal. Anak yang tidak dibayang-bayangi oleh suatu kekhawatiran akan bersikap lebih santai dan bebas mengekspresikan diri sesuai dengan kemampuannya dan tidak takut gagal. Tanpa adanya penilaian yang ketat dan banyak celaan,maka apabila anak menghasilkan suatu karya yang kurang baik,ia dapat bersikap santai dan tidak terlalu tegang,kemudian berusaha untuk lebih keras agar lebih berhasil.

Dengan memberikan kesempatan kepada anka serta mendorongnya untuk melakukan kegiatan yang cukup bervariasi,maka pengalaman,lingkup pergaulan dan wawasannya secara berangsur menjadi semakin luas. Dengan kegiatan tersebut,anak mendapat pengalaman sehingga ketika menghadapi kesulitan mampu memecahkan masalah yang dihadapinya. Kegiatan di luar seolah juga memberi alternatif bagi anak untuk mengeksplorasi berbagai kemampuannya,termasuk di dalamnya adalah musik, menari, menggambar,kepekaan terhadap bentuk,kewirausahaan,kemampuan bergaul dan menyesuaikan diri dalam berbagai lingkungan,amat kecil kemungkinannya jika hanya dikembangkan di lingkungan sekolah dalam kondisi saat ini.

Perhatikan hal penting untuk anak  berikut ini:


Pertama: perhatikan lingkungan. Lingkungan sangat menentukan perkembangan anak. Lingkungan yang baik akan membuat anak berkembang menjadi baik. Lingkungan yang buruk akan membuat anak menjadi anak yang tidak baik. Lingkungan yang mendorong anak untuk berkreasi akan membuat anak berkembang kreativitasnya. Adapun,lingkungan yang dapat mendorong tumbuh suburnya kreativitas anak adalah lingkungan yang memungkinkan anak untuk mengeksplorasi dan bermain tanpa pengekangan yang tidak beralasan. Lingkungan anak sebaiknya dibentuk sedemikian rupa dengan cara merefleksikan dorongan orang dewasa dan penerimaan atas kesalahan,berani mengambil risiko,inovatif dan unik.

Kedua: Pilih media yang dapat merangsang kreativitas anak. Media disini dimaksudkan sebagai sarana untuk mewujudkan kreativitas anak,bukan media informasi. Sekali lagi,bukan media informasi seperti televisi ataupun radio. Meski banyak manfaatnya,bagi anak-anak,media informasi seperti TV kurang dianjurkan,karena lebih banyak dampak buruknya daripada keuntungannya dalam menggunakan media ini. Pembahasan lebih lanjut mengenai media TV ini akan dibahas tersendiri. Media yang dipilih tidak selalu harus yang mahal harganya. Akan tetapi,pilihlah media sebagai sarana untuk mewujudkan kreativitas anak yang dapat meningkatkan produktivitas dan imajinasi anak.

Karena ingin anaknya tumbuh menjadi anak yang kreatif,seringkali orangtua memberikan permainan kreatif kepada anaknya. Sayang sekali,tidak jarang pula orangtua yang menyadari dan memahami bahwa kecerdasan dan kreativitas yang diharapkan tidak dapat tercapai hanya dengan "menghujani"mainan anak-anak kepada buah hatinya,asalkan buah hatinya menjadi senang dan asyik bermain. Dengan demikian anak "meringankan"tugas orangtua dalam mengasuh anak. Selain itu,banyak pula orangtua yang memberikan mainan kepada anaknya tanpa mengetahui fungsi dari mainan tersebut,tidak pula mengetahui fungsi dan otak bagian mana yang distimulasi oleh permainan tersebut.

Ketiga: biarkan anak Anda bebas melakukan apa yang diyakininya dan sekaligus beri ia tanggung jawab dan siap dengan konsekuen dari pemikirannya. Riset baru mengatakan bahwa anak-anak yang "dibiarkan" oleh orangtua mereka akan menjadi lebih kreatif bila dibandingkan dengan anak-anak yang orangtuanya lebih banyak terlibat dalam proses kreativitas mereka. Hasil temuan ini dipresentasikan oleh Dr. Dale Grubb dari Baldwin-Wallace College di Berea,Ohio dalam pertemuan tahunan American Psychological Society. Disebutkan bahwa orangtua yang suka mengajari berbagai hal kepada anak-anak mereka cenderung mempunyai anak yang kurang kreatif.

Dengan memusatkan perhatian pada cara orangtua mendidik anaknya,para peneliti memperhatikan bagaimana interaksi antar orangtua dengan anaknya saat mereka bermain. Mereka berasumsi bahwa dengan cara mendidik yang paling mendukung dan "memungkinkan" akan mempunyai anak-anak yang paling kreatif. "Memungkinkan" berarti bersikap sangat fokus kepada anak,bertanya kepada anak tentang apa yang ingin dilakukan,mengapa begini dan begitu,ataupun hal-hal lain yang seperti itu. Dan ternyata,asumsi ini keliru.

Cara mendidik yang "memungkinkan"bukan hanya tidak ada kaitannya dengan tingkat kreativitas anak,akan tetapi justru (meskipun tidak besar) cenderung menyebabkan berkurangnya kreativitas. Cara mendidik dengan gaya ini dengan mudah dapat menjadi sebuah sikap memaksa yang terkadang membuat orangtua melarang anak untuk melakukan suatu hal,atau setidaknya berkata,"Jangan begitu Nak," dan tidak memberikan banyak pilihan kepada anak.

Guru berpesan bahwa apabila orangtua menginginkan anaknya menjadi kreatif,maka seharusnya orangtua menghargai kreativitas anak,apa pun dan bagaimanapun bentuknya dengan memberikan dukungna,tanpa terlalu banyak pengarahan dan ikut campur. Biarkan anak berkreasi. Bagaimana hal ini dapat diterapkan ke dalam ruang bermain anak,akan dibahas dalam pembahasan tersendiri.

Keempat: rangsanglah selalu agar anak memiliki ide yang baru. Jangan matikan ide anak Anda atau rasa ingin tahunya dengan kalimat,"Ah,kamu kan masih kecil. Orang yang sudah besar saja tidak bisa,apalagi kamu". Atau kalimat semacam ini,"Ah,cerewet benar anak ini,sejak tadi bicara terus. Sudah,kerjakan saja seperti apa yang ibu contohkan!"

Sebaiknya Anda menghargai ide dan usaha anak Anda. Biarkan anak Anda mengetahui bahwa Anda yakin bahwa anak Anda mampu melakukan apa yang diusahakannya dengan baik sehingga anak Anda bebas berekspresi dengan santai tanpa ada tekanan. Tekanan dapat mengakibatkan turunnya kreativitas.

Kelima: beri solusi kreatif kepada anak atas masalah yang ada. Kenalkan pula kepada anak mengenai cara berfikir yang benar. Demikian pula pengenalan mengenai budaya yang berbeda serta pengalaman orang,biarkan anak melihat adanya perbedaan cara memikirkan suatu masalah. Apabila anak ingin mencoba suatu pengalaman yang baru,biarkan ia melakukannya dengan tingkat kemampuan yang dimilikinya beserta harapannya. Biarkan anak enjoy dengan kreativitasnya sesuai kemampuannya.


Artikel Menarik lainnya :

Description
: Hal Penting Yang Perlu Diperhatikan untuk Anak
Rating
: 4.5
Reviewer
: Unknown
ItemReviewed
: Hal Penting Yang Perlu Diperhatikan untuk Anak

1 comments:

miss lolly said...

makasih infonya, artikel yang menarik my site

Post a Comment